Minggu, 16 Maret 2014

Bank Jabar Incar 1 Juta Rekening Bobotoh Persib Bandung




Liputan6.com, Jakarta PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR) pada tahun ini menjadi sponsor utama salah satu klub sepakbola dengan pecinta fanatik terbesar di Indonesia, Persib Bandung. Dari kerjasama ini, perusahaan berharap bisa menggaet setidaknya 1 juta rekening baru dari para bobotoh.

Direktur Utama BJB Bien Subiantoro target penambahan jumlah rekening tersebut berjalan beriringan dengan upaya promosi perusahaan.

"Menurut google, fans Persib itu 5 juta, terbesar di Indonesia. Kalau ada 5 juta suporter dapat 1 juta (rekening) kan lumayan," katanya di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Salah satu strategi yang akan terus digalakkan oleh menejemen adalah selalu membuka stand dalam setiap acara apapun yang berhubungan dengan klub sepak bola asal Bandung itu.

Strategi tersebut sejalan dengan target perusahaan untuk meningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui jumlah tabungan yang saat ini berjumlah 5 juta.

Selain menjadi sponsol klub sepakbola, perusahaan juga terus berupaya meningkatkan brandawareness melalui keikutsertaan pada sejumlah even besar. "Misalnya yang lain, ada event apapun kita ikut seperti Java Jazz harus punya tabungan untuk mendapat harga potongan tiket. Itu juga guna menambah tabungan kita," ucap Bean.

Seperti diketahui, DPK pada tahun 2013 khususnya tabungan, BJB berhasil mencatatakan pertumbuhan signifikan sebesar 35,4% atau mencapai Rp 11,7 triliun.

Hal itu diikuti pula oleh penambahan jumlah rekening nasabah ritel sepanjang tahun 2013 yang mencapai 2,9 juta rekening.

ersib Akan Banding Keputusan Komdis





Liputan6.com, Bandung: Kubu Persib Bandung berencana mengajukan banding atas beberapa kesalahan yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis). Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Kuswara S Taryono menilai semua keputusan Komdis tak mencerminkan keadilan.
Persib dijatuhi hukuman denda sebesar Rp 325 juta. Denda tersebut diberikan Komdis karena panitia pelaksana pertandingan Persib dianggap gagal dalam menggelar laga melawan Persija Jakarta. Selain itu mereka juga dihukum karena ulah suporter yang melontarkan perkataan kasar di laga Persib kontra Semen Padang.
"Persib akan banding. Ini bukan masalah uangnya. Keputusan Komdis tidak mencerminkan keadilan," tegas Kuswara seperti dikutip di laman resmi klub.

Kuswara kecewa atas tindakan Komdis yang tidak melakukan pemanggilan terlebih dulu kepada pihaknya. Menurutnya, Komdis harus memanggil pihak yang bersangkutan agar bisa mendapat data dan fakta yang lebih jelas.

"Mereka tidak melakukan pemanggilan dulu kepada yang terkait sebelum menjatuhkan sanksi. Ada baiknya Panpel, pemainnya, wasitnya dimintai keterangan terlebih dahulu,"  ungkapnya.

PT PBB rencananya akan memberikan surat banding ini pada 10 Maret 2014 mendatang. Komdis sendiri belum memberikan pernyataan terkait kabar ini. (Van)

jibril Enggan Disamakan dengan Sergio Van Dijk





Liputan6.com, Bandung: Nama Djibril Coulibaly menjadi top skor sementara Persib Bandung di musim ini. Empat gol dalam tiga laga juga membuatnya menduduki posisi ketiga top skor sementara Indonesia Super League (ISL) musim 2014.
Dia berada satu tingkat di bawah Cristian Gonzales (Arema Indonesia) dan Ilija Spasojevic (Persisam Samarinda) yang sudah mengoleksi lima gol.

Meskipun termotivasi untuk terus mencetak banyak gol dalam setiap pertandingan bersama Maung Bandung, mantan pemain Barito Putera itu menyerahkan semua keinginannya kepada Tuhan agar diberi kesempatan untuk menjadi pemain yang mendapat sepatu emas di penghujung liga musim ini.

Dibril pun tak mau menjadi pengganti top skor Pangeran Biru musim lalu, Sergio van Dijk. Dia hanya ingin bermain sebaik mungkin dan memberi kemenangan untuk Persib.

"Saya tidak pernah menyamakan diri dengan Sergio. Tujuan saya di sini bukan untuk membuat para Bobotoh untuk melupakan Sergio dan berpaling kepada saya. Target saya yang pasti hanya untuk Allah," kata Djibril seperti yang dikutip dari laman resmi klub, Rabu (12/3/2014).

Catatan 21 gol bersama Barito Putra di musim lalu diakui Djibril masih belum cukup. Keinginan menambah gol di Liga Indonesia kini diharapkannya dapat terwujud bersama Maung Bandung.

"Mengapa saya memilih bergabung bersama Persib. Saya ingin mencetak gol di setiap pertandingan," ungkapnya.

Kabut Asap Riau Ganggu Liburan Pemain Persib


Supardi saat membela Persib Bandung (ANTARA/Rudi Mulya)


Liputan6.com, Pekanbaru: Kabut asap yang menerjang provinsi Riau juga berdampak pada bek kanan Persib Bandung, Supardi. Akibat kabut asap tersebut, perjalanan Supardi ke kampung halamannya jadi terganggu dan karenanya ia terpaksa menempuh jalur darat selama delapan jam.

"Pesawat tidak bisa mendarat di Pekanbaru karena kabut asap. Saya naik pesawat ke Padang. Dari sana delapan jam lagi baru sampai di Pekanbaru," kata Supardi yang dikutip dari situs resmi Maung Bandung.

Ia juga mengungkapkan bahwa kediamannya di Riau sudah terkena dampak kabut asap tersebut. Bahkan, kabut asap itu kabarnya telah mengganggu pengelihatan dan hal tersebut juga sempat dirasakan warga Sumatera Barat hingga negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

"Jarak pandang hanya beberapa meter. Asapnya juga sudah masuk rumah, ini diperparah tidak adanya hujan," katanya.

Kabut asap yang menerjang Riau terjadi karena ulah sekelompok oknum yang melakukan pembakaran hutan. Supardi berharap, bencana kebakaran hutan di Riau dapat segera berakhir. Karena selain mengganggu aktivitas, asap tebal juga mengancam kesehatan warga. (Van)

Ferdinand Dihukum, Pelatih Persib Enggan Berkomentar




Liputan6.com, Bandung: Striker Persib Bandung, Ferdinand Sinaga, mendapat sanksi dari Komisi Disiplin. Ferdinand didenda sebesar Rp 25 juta dan larangan bermain sebanyak dua kali.

Komdis menjatuhkan hukuman kepada Ferdinand, karena dinilai berperilaku buruk dengan mengeluarkan kata-kata tidak layak pada laga kontra Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, beberapa waktu lalu.

Terkait hukuman tersebut, pelatih Persib, Djajang Nurjaman, enggan beromentar lebih jauh meski menyayangkan keputusan tersebut.

"Saya belum berkomentar banyak, karena saya harus klarifikasi dengan dia. Jadi kita juga belum bisa komentar banyak karena suratnya juga harus lihat dulu" ujar Djanur, sapaan akrab Djajang, kepada laman resmi klub, Rabu (5/3/2014).

Dengan hukuman tersebut, berarti Ferdinand harus absen saat Persib berhadapan dengan Barito Putera pada 9 Maret mendatang. Namun, Djanur tidak mau menganggap hal tersebut sudah pasti terjadi.

"Apakah nanti tanggal 9 sudah berlaku keputusan itu? Itu yang belum tahu, saya harus konsultasi dengan manajemen," jelasnya.

Selain Ferdinand yang tertimpa hukuman, panitia pelaksana Persib juga wajib membayar denda sebesar total Rp 300 juta, terkait gagalnya menggelar laga Persib kontra Persija Jakarta yang harusnya terlaksana pada 22 Februari lalu.
(Achmad Yani Yustiawan)

Ferdinand Sinaga Dihukum Dua Laga




Liputan6.com, Jakarta Ferdinand Alfred Sinaga mendapat hukuman dua kali larangan bertanding dari Komisi Disiplin PSSI. Hukuman ini diberikan karena perilaku buruknya pada wasit dalam laga Persib Bandung lawan Semen Padang, 16 Februari lalu.

Artinya penyerang berusia 25 tahun itu akan absen membela Persib Bandung dalam laga lawan Barito Putra, 8 Maret mendatang dan Arema Indonesia, 13 April nanti.

Selain larangan bertanding, mantan striker Semen Padang itu juga didenda Rp 25 juta oleh Komdis. Denda itu sendiri harus dibayar Ferdinand sebelum 27 Maret mendatang.

"Ferdinand Sinaga pemain Persib Bandung melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena memaki wasit dengan kata-kata kotor "Wasit Anjing, Wasit Binatang," bunyi pernyataan Komdis di laman resmi ligaindonesia.co.id.

Selain Ferdinand, Komdis juga merilis sembilan keputusan lain seperti di bawah ini berdasarkan rapat 27 Februari lalu.

Berikut 10 keputusan rapat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berdasarkan rapat 27 Februari:

1. Panitia pelaksana pertandingan Putra Samarinda (Pusam) yang melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena menyalakan flare pada pertandingan Pusam vs Persepam pada tanggal 19 Februari 2014, dengan hukuman denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014.

2. Panitia pelaksana pertandingan Persib Bandung yang melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena gagal menyelenggarakan pertandingan home Persib vs Persija tanggal 22 Februari 2014, dengan hukuman denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014.

3. Suporter Persija Jakarta "Jakmania", yang melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena menunjukan sikap provokatif datang ke Bandung tanpa koordinasi dengan kepolisian pada pertandingan PBR vs Persija tanggal 17 Februari 2014 sehingga berdampak pada gagalnya pertandingan home Persib vs Persija tanggal 22 Februari 2014, dengan hukuman Peringatan Keras.

4. Gagal menyelenggarakan pertandingan Persib vs Persija, Komdis PSSI menyatakan agar PT. Liga Indonesia menjadwal ulang pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta.

5. Dejan Antonic, pelatih PBR, yang melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut terhadap wasit karena menuduh membela Persija melalui media cetak pada pertandingan PBR vs Persija tanggal 17 Februari 2014, denda Rp. 100 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014.

6. Panitia pelaksana pertandingan Persib Bandung, yang melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena menyanyikan lagu rasis "Wasit Goblok" dan pelemparan botol air mineral ke pemain Semen Padang pada pertandingan Persib vs Semen Padang  tanggal 16 Februari 2014, dengan hukuman denda Rp. 250 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014.

7. Ferdinand Sinaga pemain Persib Bandung melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena memaki wasit dengan kata-kata kotor "Wasit Anjing, Wasit Binatang" pada pertandingan Persib vs Semen Padang tanggal 16 Februari 2014, berupa larangan bermain 2 (dua) kali Barito Putra vs Persib tanggal 8 Maret 2014, Persib vs Arema tanggal 13 April 2014 dalam kompetisi ISL 2014 dan hukuman denda Rp. 25 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014.

8. Abanda Herman, Pemain Barito Putra melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena protes berlebihan dengan cara menanduk pada pertandingan Arema vs Barito Putra tanggal 21 Februari 2014, berupa larangan bermain 4 (empat) kali, yaitu Gresik United vs Barito Putra tanggal 25 Februari 2014, Barito Putra vs Persib tanggal 8 Maret 2014, Barito Putra vs PBR tanggal 15 Maret 2014, Sriwijaya FC vs Barito Putra tanggal 13 April 2014 dalam kompetisi ISL 2014 dan hukuman denda Rp. 25 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014.

9. Ismairi, Asisten Pelatih Barito Putra melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena melempar botol air mineral terhadap AW yang mengenai tangan sehingga bendera terjatuh pada pertandingan Arema vs Barito Putra tanggal 21 Februari 2014, berupa larangan memasuki stadion sebanyak 3 (tiga) kali Barito Putra vs Persib tanggal 8 Maret 2014, Barito Putra vs PBR tanggal 15 Maret 2014, Sriwijaya FC vs Barito Putra tanggal 13 April 2014 dalam kompetisi ISL 2014 dan hukuman denda Rp. 100 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014.

10. PSM Makassar bertingkah laku buruk karena dalam 1 (satu) pertandingan 5 (lima) pemain PSM Makassar mendapat Kartu Kuning pada pertandingan PSM vs Persiram tanggal 23 Februari 2014, denda 10 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014. (ant)

Persib Tuai Dua Hukuman dari Komdis PSSI




Liputan6.com, Jakarta: Komisi Diplin (Komdis) PSSI mengeluarkan sepuluh keputusan sidang komdis yang langsung disampaikan oleh sang Ketua, Hinca Panjaitan. Dua diantara keputusan tersebut harus diterima Persib Bandung.
Komdis menghukum panitia pelaksana pertandingan Persib Bandung yang gagal menyelenggarakan laga antara Maung Bandung kontra Persija pada tanggal 22 Februari 2014. Atas kelalaian tersebut, Komdis menghukum manajemen Persib dengan denda Rp 50 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014.
Putusan kedua Komdis adalah menghukum panpel laga Persib karena adanya nyanyian lagu rasis "wasit goblok". Selain itu Persib juga dihukum atas tindakan suporternya melempar botol air mineral ke pemain Semen Padang saat kedua tim bertemu pada 16 Februari 2014.
Atas kejadian tersebut, manajemen Pangeran Biru mendapat hukuman denda Rp 250 juta yang dibayarkan paling lambat 27 Maret 2014. Jika ditotal, manajemen Persib harus membayar denda sebesar Rp 300 juta atas kesalahan dari pihak panpel penyelenggara laga Persib.
Baca Juga:
Demi Kalahkan Atletico, Seedorf Berguru ke Ancelotti
Robben Tak Bisa Hadapi Ribery di Laga Uji Coba
Setelah Tinggalkan Barca, Puyol Akan Pindah ke Milan?Musim 2012/13, Liverpool Rugi Rp 968 Miliar[VIDEO] Aksi Van Persie Kelabui Kiper Timnas Belanda

Striker Muda Persib Berharap Main Lawan Barito




Liputan6.com, Bandung Penyerang muda berbakat Persib Bandung Rudiyana berharap dapat tampil saat Maung Bandung dijamu Barito Putra di Stadion Demang Lehman pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) hari Minggu (9/3/2014).

Nama Rudiyana masuk dalam daftar skuat yang dibawa pelatih Djadjang Nurdjaman ke Banjarmasin. Ikut serta dalam tur pertamanya bersama Persib, Rudi mengaku tidak ingin hanya menjadi pelengkap tim saja. Tetapi pemain bernomor punggung 11 berharap di laga menghadapi Barito, dirinya mendapatkan kesempatan bermain dari sang pelatih.

Namun, lanjut Rudi, semua keputusan tetap ia serahkan kepada pelatih yang karib disapa Djanur itu. "Masalah diturunkan pasti ingin. Tapi itu semua tergantung di pelatih. Kalau Rudi pribadi pasti selalu siap," kata pemain jebolan Persib Junior ini.

Bila diturunkan, striker muda ini bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada dan akan menampilkan performa terbaiknya. "Saya akan main maksimal dan memaksimalkan peluang sekecil apapun menjadi gol," tegas Rudiyana seperti dilansir situs resmi Persib.

Rudiyana sendiri sudah disahkan PT Liga Indonesia sebagai pemain Maung Bandung pada pertengahan Februari lalu. Ia pun sudah beberapa kali diturunkan Djadjang dalam beberapa kesempatan uji coba yang dilakukan Persib

Djibril Gemilang, Persib Bungkam Barito Putera




Liputan6.com, Martapura Persib Bandung berhasil meraih poin penuh saat dijamu Barito Putera pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu (9/3/2014) sore. Striker Coulibaly Djibril menjadi bintang lapangan dengan memborong dua gol.

Sejak pertandingan dimulai, kedua kesebelasan saling jual-beli serangan. Pada menit-menit awal, Maung Bandung maupun Laskar Antasari sudah melakukan tekanan dan saling mengancam. Di menit ke-8, umpan Tantan yang disambut sundulan Djibril masih belum menemui sasaran. Serangan balasan dari Dedy Hartono pada menit 16 sukses dipatahkan oleh gerakan cepat dari penjaga gawang Shahar Ginanjar.

Persib mampu unggul lebih dulu lewat gol Djibril pada menit ke-22. Striker asal Mali ini sukses membuka gol dengan melepaskan tendangan keras di luar kotak penalti. Skor pun berubah 0-1.

Menit ke-40, pemain yang baru masuk, Amirul Mukminin, melepaskan tendangan jarak jauh. Beruntung, tendangan masih melebar di samping gawang Shahar. Tidak ada gol lagi sampai jeda.

Intensitas serangan kedua kesebelasan masih tetap tinggi di babak kedua. Sundulan Djibril kembali membawa Maung Bandung unggul 0-2 atas tuan rumah. Djibril menuntaskan kerjasama dengan Supardi.

Terus tertekan, Laskar Antasari bangkit. Menit 70, James Koko Lomell mengoyak gawang Shahar Ginanjar, namun wasit menilai sudah melakukan handball.

Penampilan Shahar cukup apik pada laga ini. Shahar beberapa kali melakukan penyelamatan dengan sempurna. Namun, karena dinilai mengulur waktu, Shahar pada menit ke-84 diberi kartu kuning.

Tambahan waktu empat menit tidak mengubah kedudukan. Skor 0-2 membawa Maung Bandung naik satu tingkat ke posisi tiga klasemen sementara ISL Grup Barat. Kemenangan ini juga menandai rekor tak terkalahkan Atep dkk pada laga tandang setelah pada dua laga sebelumnya memaksa Persijap Jepara bermain imbang 1-1 dan menang 3-0 atas Persik Kediri.

Pelatih Persib Puji Coulibaly Djibril

Liga Super Indonesia



Liputan6.com, Jakarta Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurjaman mengaku puas dan bangga atas keberhasilan timnya mengalahkan tuan rumah Barito Putra. Maung Bandung secara meyakinkan melibas Laskar Antasari dengan skor 2-0 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu (9/3). Dua gol kemenangan Persib diborong oleh sang bomber Coulibaly Djibril di menit 21 dan 61.

"Yang pertama strategi yang kita terapkan adalah cepat, serta dijalankan oleh semua pemain dan disiplin. Kemudian pemain hari ini cukup percaya diri, sehingga sesuai dengan apa yang kita inginkan, dengan meraih kemenangan," kata Djadjang seperti dilansir situs resmi PT Liga Indonesia.

Djanur sapaan akrap Djadjang Nurjaman juga mengucapkan selamat kepada Djibril yang telah mencetak 2 gol. "Selamat buat Djibril yang mampu cetak dua gol. Ini juga yang membuat kita percaya diri dan kepada pemain lainnya," tambahnya.

Sedangkan Asisten Pelatih Barito, Yunan Helmy mengucapkan selamat buat kemenangan Persib. "Dua kali Barito kalah di kandang tentunya sangat bikin kita tidak enak hati. Kita akui bahwa Barito banyak peluang, Persib juga banyak peluang bedanya mereka ada peluang sedikit mereka bisa bikin gol," papar Yunan.

"Barito banyak punya peluang tapi tidak bisa bikin gol. Kita akan berupaya memperbaiki ini karena kompetisi masih panjang. Bersama-sama kami serta manajemen akan membangkitkan motivasi anak-anak. Terutama di laga selanjutnya melawan PBR nanti kita akan tebus, Insya Allah akan kita tebus," tukas Yunan.

Persib Godok Rencana Uji Coba ke Luar Negeri




Liputan6.com, Bandung Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman, mengakui masih menunggu lawan yang akan dihadapi timnya pada rangkaian uji coba di luar negeri. Menyusul, pihak promotor yang merancang agenda tersebut masih belum memberikan kepastian siapa yang akan dihadapi tim Maung Bandung.

Uji coba tersebut dilakukan guna mengisi waktu libur kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu pun telah memberikan masukan uji coba tersebut agar digelar pada periode 25 Maret hingga 5 April 2014. Sehingga para penggawa Persib bisa menjalani latihan kembali usai jatah libur sepuluh hari yang diberikan sebelumnya.

Pada periode itu kompetisi ISL sedang libur lantaran berlangsungnya Pemilihan Umum 2014. "Itu yang lagi digodok sama pihak promotor dan masih direncanakan. Untuk negara tujuannya juga masih dicari," papar Djanur seperti dilansir Goal.com.

Persib sendiri saat ini masih berada di peringkat kedua klasemen wilayah barat dengan 13 poin dari enam laga yang telah dijalani. Persib baru akan bertanding lagi di ISL melawan Arema Cronus pada 13 April mendatang.

Djanur Berguru pada David Moyes, Persib Diharapkan Lebih Superior

Minggu, 16 Maret 2014 - 09:05 wib | Oris Riswan - Okezone
   
Djadjang Nurjaman (foto: Dok. SINDO) Djadjang Nurjaman (foto: Dok. SINDO) BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Djadjang 'Djanur' Nurdjaman, berangkat ke Inggris sejak Kamis (13/3/2014). Di sana, Djanur akan berkunjung ke Kota Manchester.

Tak tanggung-tanggung, Djanur juga akan berkunjung ke Old Trafford yang merupakan markas klub besar dunia, Manchester United. Ia akan melihat secara langsung pola latihan MU di bawah arahan langsung pelatih David Moyes.

Djanur diboyong ke sana oleh salah satu sponsor Persib. Dijadwalkan ia akan berada di sana selama seminggu. Manajer Umuh Muchtar pun sumringah dengan diberangkatkannya Djanur ke Inggris saat kompetisi ISL sedang libur. Kegiatan itu bisa diharapkan bisa membuat Djanur makin kaya ilmu kepelatihan.

Ia berharap, Djanur nantinya bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di Inggris untuk Persib. "Mudah-mudahan hasil pemantauan di sana bisa ditiru," kata Umuh, Minggu (16/3/2014).

Cara itu diharapkan akan membuat Persib makin superior saat berlaga di kompetisi ISL nanti. Apalagi 'Maung Bandung' membidik gelar juara yang sudah lama tidak dirasakan, "Mudah-mudahan kita bisa lebih baik lagi," lanjut Umuh.

Disinggung apakah setelah ke Inggris Djanur akan kembali 'disekolahkan' ke negara lain, ia membenarkannya. "Insya Allah, tapi enggak tahu ke mana," ujarnya.

Tadinya, Umuh pun diminta untuk mendampingi Djanur ke Inggris. Tapi ia tidak bisa karena baru saja dioperasi. Ke depan, kemungkinan Umuh juga akan ikut berguru bersama Djanur ke berbagai negara. (fir)

Umuh Muchtar berteka-teki sedang mendekati pemain yang disebutnya pernah hilang untuk kembali lagi.

GOALOLEH    MUHAMAD RAIS ADNAN     Ikuti di twitter

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, melontarkan teka-teki dengan menyatakan sedang berusaha untuk mengembalikan pemain yang disebutnya pernah hilang. Rencananya, pemain tersebut diharapkan bisa memperkuat Persib kembali, jika tim Maung Bandung lolos ke babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014.

Namun begitu, Umuh tak menjelaskan secara rinci siapa pemain yang dimaksud. Hanya saja, ketika ditanyakan apakah pemain itu berkepala plontos dan menjadi pencetak gol terbanyak Persib musim lalu, Umuh tak membenarkan maupun membantahnya.

"Saya sedang berusaha, mudah-mudahan bisa kembali lagi. Saya juga masih komunikasi dengan orang tuanya," kata Umuh, kepada wartawan di Graha Persib. Seperti diketahui, ada salah satu pemain yang sebelumnya masih ingin dipertahankan Umuh pada musim ini, yakni Sergio Van Dijk.

Tapi, lantaran tidak ada kesepakatan antara manajemen Persib dengan pemain naturalisasi itu, membuat Van Dijk memilih untuk memperkuat klub Iran, Sepahan Isfahan FC. Namun performa mantan penggawa Adelaide United tersebut masih belum memuaskan di klub itu pada musim ini.

Persib sendiri sempat kesulitan untuk mencari sosok pengganti yang pas setelah Van Dijk pergi. Beruntung, Djibril Coulibaly bisa menampilkan performa terbaiknya kembali pada awal musim ini. Namun begitu, itu tak menyurutkan niat Umuh untuk menambah Persib lebih garang lagi pada musim ini dengan mendatangkan kembali pemain yang masih dirahasiakannya tersebut.

"Harapannya, kalau dia bisa kembali lagi, insya Allah, Persib lebih mantap lagi," pungkas Umuh. 

Legenda Persib

legenda persib

Legenda persib
Pelatih legendaris • Indra Tohir • Nandar Iskandar Pemain legendaris Sejak bermain di kompetisi Perserikatan, Divisi Utama hingga Liga Super, Persib Bandung terus memiliki pemain yang berprestasi baik di klub maupun di Tim nasional, para pemain tersebut berhasil mengangkat nama persib di kancah persepak bolaan nasional dan juga nama Tim nasional di kancah internasional. Nama-nama pemain legendaris Persib Bandung • Adjat Sudradjat     • Robby Darwis     • Sutiono Lamso     • Yusuf Bachtiar     • Yaris Riyadi     • Yadi Mulyadi     • Adeng Hudaya     • Sobur     • Yudi Guntara     • Dede Iskandar     • Djajang Nurjaman     • Muhammad Syahid    • Wowo Sunaryo    
Sebelum lahir nama Persib, pada tahun 1923 di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB). BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakn i R. Atot. BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain bernama Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada 14 Maret 1933 kedua klub itu sepakat melebur dan lahirlah perkumpulan baru yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai ketua umum. Klub- klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi. Setelah tampil tiga kali sebagai runner up pada Kompetisi Perserikatan 1933 (Surabaya), 1934 (Bandung), dan 1936 (Solo), Persib mengawali juara pada Kompetisi 1939 di Sol
Setelah Indonesia merdeka, pada 1950 digelar Kongres PSSI di Semarang dan Kompetisi Perserikatan. Persib yang pada saat itu dihuni oleh Aang Witarsa, Amung, Andaratna, Ganda, Freddy Timisela, Sundawa, Toha, Leepel, Smith, Jahja, dan Wagiman hanya mampu menjadi runner-up setelah kalah bersaing dengan Persebaya Persebaya. Pada tahun 50-an Aang Witarsa dan Anas menjadi pemain asal Persib pertama yang ditarik bergabung dengan tim nasional Indonesia untuk bermain di pentas Asian Games 1950. Prestasi Persib kembali meningkat pada 1955-1957. Munculnya nama-nama seperti Aang Witarsa dan Ade Dana yang menjadi wakil dari Persib di tim nasional untuk berlaga di Olimpiade Melbourne 1956. Pada ajang itu, tim nasional Indonesia berhasil menahan imbang Uni Sovyet sehingga memaksa diadakan pertandingan ulang yang berujung kekalahan telak untuk Indonesia dengan skor 4-0. Persib makin disegani. Pada Kompetisi 1961 tim kebanggaan “Kota Kembang” itu meraih juara untuk kedua kalinya setelah mengalahkan PSM Ujungpandang. Materi pemain Persib saat itu adalah Simon Hehanusa, Hermanus, Juju (kiper), Ishak Udin, Iljas Hadade, Rukma, Fatah Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhaiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Pietje Timisela, Suhendar, dll. Karena prestasinya itu, Persib ditunjuk mewakili PSSI di ajang kejuaraan sepakbola “Piala Aga Khan” di Pakistan pada 1962. Bintang Persib saat itu juga telah lahir Emen “Guru” Suwarman. Setelah itu, prestasi Persib mengalami pasang surut. Prestasi terbaik Persib di Kompetisi perserikatan meraih posisi runner up pada 1966 setelah kalah dari PSM di Jakarta.
Pada tahun 70-an, Persib mengalami masa sulit dan miskin gelar. Namun, Max Timisela, yang menempati posisi gelandang menjadi langganan tim nasional. Puncaknya pada Kompetisi Perserikatan 1978-1979, Persib terdegradasi ke Divisi I. Kondisi itu membuat para pembina Persib berpikir keras untuk melakukan revolusi pembinaan. Dipersiapkanlah tim junior yang ditangani pelatih Marek Janota (Polandia). Kemudian, tim senior diarsiteki Risnandar Soendoro. Gabungan pemain junior dan senior ini membuahkan hasil karena Persib berhasil promosi ke Divisi Utama dengan materi pemain seperti Sobur (kiper), Giantoro, Kosasih B, Adeng Hudaya, Encas Tonif, dll. Hasil polesan Marek ini lahirlah bintang-bintang Persib seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Suryamin, Dede Iskandar, Boyke Adam, Sobur, Sukowiyono, Iwan Sunarya, dll. Hasil binaan Marek ini membawa Persib lolos ke final bertemu PSMS pada Kompetisi Perserikatan 1982-1983 dan 1984-1985. Dua kali Persib harus puas sebagai runner up setelah kalah adu penalti. Pada final 1984-1985 mencatat rekor penonton karena membeludak hingga pinggir lapangan. Dari kapasitas 100.000 tempat duduk di Stadion Senayan, jumlah penonton yang hadir mencapai 120.000 orang
Pada tahun 1985 Ateng Wahyudi menjadi ketua umum Persib menggantikan Solihin GP. Harapan yang dinantikan meraih juara kembali akhirnya terwujud. Pada Kompetisi Perserikatan 1986, Persib yang ditangani pelatih Nandar Iskandar meraih juara setelah di final mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 melalui gol tunggal Djadjang Nurdjaman, di Stadion Senayan. Materi pemain Persib saat itu masih hasil polesan Marek Janota seperti Sobur, Boyke Adam (kiper), Robby Darwis, Adjat Sudrajat, Sukowiyono, Yana Rodiana, Adeng Hudaya, Sarjono, Iwan Sunarya, Sidik Djafar, dll. Prestasi Persib masih tergolong stabil. Meski gelar itu lepas ke tangan PSIS pada Kompetisi 1987 dan Persebaya pada 1988, Persib masih berlaga di Senayan. Persib kembali meraih gelar juara pada Kompetisi 1990 setelah mengalahkan Persebaya 2-0 melalui gol bunuh diri Subangkit, dan Dede Rosadi. Saat itu, Persib yang ditangani pelatih Ade Dana dengan asisten Dede Rusli dan Indra Thohir diperkuat: Samai Setiadi (kiper), Robby Darwis, Adeng Hudaya, Ade Mulyono Asep Sumantri, Nyangnyang/Dede Rosadi, Yusuf Bachtiar, Sutiono Lamso, Adjat Sudrajat, Dede Iskandar, Djadjang Nurdjaman.
Pada Kompetisi 1991-1992, Persib gagal mempertahankan gelar setelah kalah 1-2 dari PSM di semifinal, dan 1-2 dari Persebaya pada perebutan tempat ketiga dan keempat. Pada tahun 1993 Wahyu Hamijaya dipilih menjadi ketua umum Persib menggantikan Ateng Wahyudi. Pada kompetisi penutup Perserikatan 1993-1994 Persib meraih gelar juara setelah di final mengalahkan PSM 2-0 melalui gol Yudi Guntara dan Sutiono Lamso. Persib pun berhak membawa pulang Piala Presiden untuk selamanya karena kompetisi berikutnya berubah nama menjadi Liga Indonesia, yang pesertanya dari Galatama dan Perserikatan. Saat merebut gelar juara Kompetisi Perserikatan terakhir, trio pelatih yang menangani Persib adalah Indra Thohir, Djadjang Nurdjaman, dan Emen “Guru” Suwarman. Materi pemainnya, yakni Aris Rinaldi (kiper), Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi, Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Yusuf Bachtiar, Asep Kustiana, Sutiono Lamso, Kekey Zakaria, Yudi Guntara. Persib kembali mencatatkan namanya dalam sejarah kompetisi Liga Indonesia. Persib berhasil mencapai final dan menggengam trofi juara dengan menaklukkan Petrokimia Putra dihadapan lebih kurang 80.000 penonton di partai final dengan skor 1-0 melalui gol Sutiono Lamso pada menit ke-76. Sorai-sorai pun bergemuruh di Stadion Utama Senayan Jakarta. Saat itu, Persib ditangani trio pelatih Indra Thohir, Djadjang Nurdjaman, Emen “Guru” Suwarman. Persib menggunakan formasi 3-5-2 dengan materi pemain adalah Anwar Sanusi (kiper), Robby Darwis, Yadi Mulyadi, Mulyana (belakang). Dede Iskandar (kanan), Nandang Kurnaedi (kiri), Asep “Munir” Kustiana, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara/Asep Sumantri (gelandang), Kekey Zakaria, Sutiono Lamso (depan). Setelah meraih juara Liga Indonesia I 1994-1995, prestasi Persib mulai menurun. Akan tetapi, dalam kompetisi internasional prestasinya cukup mengesankan karena sempat berlaga sampai perempat final Piala Champion Asia. Namun di tanah air Persib harus merelakan trofi Piala Liga Indonesia jatuh ke tangan saudara se-kota Tim Mastrans Bandung Raya yang akhirnya menjadi juara Liga Indonesia II. Ternyata perjalanan Persib dalam mengarungi Liga Indonesia tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Meski perombakan di tubuh Persib kerap terjadi, belum juga menuai hasil maksimal, bahkan Persib sempat terancam terdepak dari kompetisi Liga Indonesia karena kerap di posisi papan bawah. Pada Liga Indonesia VII/2001 diarsiteki pelatih Indra Thohir dan Deny Syamsudin, Persib bisa lolos ke babak “8 Besar” di Medan, tetapi akhirnya gagal ke semifinal. Pergantian pelatih pun dilakukan termasuk dengan mendatangkan dari Polandia, Marek Andrejz Sledzianowski pada Liga Indonesia IX/2003. Namun, Marek Sledzianowski tidak seberuntung seniornya, Marek Janota. Sledzianowski diganti di tengah jalan karena Persib terseok-seok di papan bawah. Untuk menghindari jurang degradasi, pengurus Persib mendatangkan pelatih asing asal Cile, Juan Antonio Paez. Upaya ini berhasil dan Paez dipertahankan hingga Liga Indonesia X/2004.
Pada Liga Indonesia XI/2005, Indra Thohir kembali dipanggil. Namun, Persib harus puas di peringkat lima. Kompetisi berikutnya, Risnandar Soendoro dipercaya menjadi pelatih. Namun, dia hanya bertahan hingga dua pertandingan awal kandang setelah kalah dari PSIS dan Persiap di Stadion Siliwangi Bandung dan posisinya diganti Arcan Iurie Anatolievici. Pelatih asal Moldova itu kembali dipertahankan untuk menukangi Persib pada Liga Indonesia XIII 2007. Saat itu, Persib sudah diprediksi bakal meraih gelar juara karena pada paruh musim tampil sebagai pemuncak klasemen Wilayah Barat dan memenangkan duel dengan PSM sebagai pemuncak klasemen Wilayah Timur. Akan tetapi, pada putaran kedua, Persib terpeleset dan prestasinya menurun sehingga menempati peringkat kelima dan gagal lolos ke babak “8 Besar”. Pada Kompetisi Liga Super Indonesia I/2008-2009 untuk kali pertama Persib diracik pelatih dari luar Bandung. Jaya Hartono (Medan), yang membawa Persik Kediri menggondol Piala LI IX/2003 dipanggil untuk meracik Persib. Sayangnya, Persib harus puas menempati peringkat tiga dalam kompetisi yang menggunakan format satu wilayah itu. Pada Liga Super Indonesia II/2009-2010, Persib yang masih ditangani Jaya Hartono kemudian diganti asistennya Robby Darwis pada putaran kedua kompetisi hanya menempati peringkat keempat klasemen akhir

Pemain Persib Dari Masa Ke Masa


PEMAIN PERSIB DARI MASA KE MASA
Sejauh ini kami telah mendata sebanyak 398 pemain yang pernah dan sedang memperkuat PERSIB. Nama pemain disusun berdasarkan abjad, klik pada nama pemain untuk melihat biografi-nya. Kami akan terus meng-update nama-nama pahlawan PERSIB ini. (Update 7 Desember 2013).

Keterangan: 
Nat = Naturalisasi 

Catatan:
Abdul Rahman dan Esteban Vizcara tahun 2010 belum dikontrak resmi (trial) tapi sudah mengikuti turnamen Inter Island Cup.
Pavel Bocian tahun 2003 sudah bergabung tapi ketika liga akan bergulir batal dikontrak.
Zdravko Dragicevic tahun 2011 sudah bergabung tapi ketika liga akan bergulir batal dikontrak.



DAFTAR PEMAIN PERSIB HISTORY

NO NAMA POSISI TAHUN ASAL
1 Aan Irawan
Era 70-80’an
2 Aang Suparman Belakang 2012-2013
3 Aang Witarsa Striker Era 50-60’an
4 Abanda Herman Stopper 2011 - 2013 Kamerun
5 Abdul Rahman Stopper 2010, 2013 - 2014
6 Abdushobur Sayap Kiri 2001
7 Abu Zahir
Era 70’an
8 Aceng Juanda Gelandang 1999-2002
9 Achmad Gelandang Era 50’an
10 Achvar BD.


11 Adang
Era 30’an
12 Adang
Era 50’an
13 Ade Abdillah Gelandang 1999
14 Ade Dana Striker Era 50-60’an
15 Ade Herry
Era 70’an
16 Ade Mulyono Sayap Kiri Era 80-90’an
17 Adeng Hudaya Libero Era 70-1992
18 Adjat Sudrajat Striker 1980 - 1990
19 Adjid Hermawan
Era 80’an
20 Adrian Colombo Striker 2004 Argentina
21 Aen Karnaen


22 Agus Atha Kiper Era 90’an
23 Agus Setiawan Kiper 2003
24 Ahmad Jufriyanto CB, DM 2013 -2014
25 Airlangga Sutjipto Striker 2008 - 2013
26 Aji Nurpijal Stopper 02-04, 07, 09-10
27 Akbar Belakang Era 50'an
28 Akub Belakang Era 70'an
29 Aldi Rinaldi
2011 - 2012
30 Alejandro Tobar Gelandang 2003-2004 Chile
32 Alexander Pulalo Sayap Kiri 2004
32 Alfred Striker Era 80’an
33 Aliyudin
2011 - 2012
34 Amir
1943
35 Amung
Era 50’an
36 Anas Belakang Era 50’an
37 Andaratna
Era 50’an
38 Andi Achmad
Era 60’an
39 Andi Supendi Striker 99-00, 04
40 Andrian Mardiansyah Gelandang 1999
41 Angelo Jules Andres Espinoza Gelandang 2004 Chile
42 Angga Syatari Kiper 2005
43 Anggi Indra Belakang 2011 - 2012
44 Ansyari Lubis Gelandang 2002
45 Antonio Claudio Libero 2005-2006 Brazil
46 Anwar Sanusi Kiper 89-92, 94-01
47 Anwarudin Gelandang 2005
48 Aries Rinaldi Kiper Era 90’an
49 Aris Munandar
Era 90’an
50 Asep Dayat Striker 93-99, 02-05
51 Asep Kustiana Gelandang 1993-1997
52 Asep Poni Striker

53 Asep Somantri Gelandang Era 90’an
54 Asep Sukarna Kiper Era 70’an
55 Asri Akbar Gelandang 2012 - 2013
56 Atang Djunaedi
Era 70-80’an
57 Atang Muhtar


58 Atep Gelandang 2008 - 2014
59 Atik Supriadi
Era 80’an
60 Atik Svatari
Era 50-60’an
61 Auy Sobarman
Era 80’an
62 Ayouck Louis Berty Gelandang 2006 Kamerun
63 Baihaqi Khaizan Belakang 2010 Singapura
64 Bakarbessy
Era 50’an
65 Bambang Heribowo Kiper Era 70’an
66 Bambang Sukowiyono Gelandang 1979-1989
67 Boy Jati Asmara Striker 2004
68 Boyke Adam Kiper Era 70-80’an
69 Brahima Traore Striker 2006 Burkina Faso
70 Budi Sudarsono Striker 2009 - 2010
71 Budiawan Gelandang 2011-2012
72 Budiman Sayap Kiri 2002
73 Cecep
Era 70’an
74 Cecep Supriatna Kiper 96-02, 04-13
75 Chandra Yusuf Ahmad Belakang

76 Charis Yulianto Libero 2006
77 Chioma Okey Kingsley Stopper 2005 Kamerun
78 Christian Bekamenga Striker 2007 Kamerun
79 Christian Gonzalez Striker 2009 - 2011 Uruguay - Nat
80 Christian Rene Martinez Stopper 2009 - 2010 Paraguay
81 Claudio Lizama Libero 2003-2004 Chile
82 Cornelis Rudolf Stopper Era 80’an
83 Coulibaly Djibril Striker 2013 - 2014 Mali
84 Cristiano Molina Striker 2004 Chile
85 Cucu Hidayat Gelandang ??- 07, 09-10
86 Dadang
Era 80’an
87 Dadang Hidayat Libero ????-2005
88 Dadang Kurnia Striker 86-88, 94-95
89 Dadang Rusmana Striker 1995-1996
90 Dadang Sudradjat Gelandang 2004
91 Dadang Sudrajat Kiper 02-05, 10-12
92 Dadang Sukendro
Era 80’an
93 Daman Suryatman Belakang 60’an - 70
94 Dede Dradjat
Era 80’an
95 Dede Iskandar Sayap Kiri Era 80-90’an
96 Dede Rosadi Gelandang Era 80-90’an
97 Deden Hermawan Gelandang 2004-2006
98 Deden Suparhan Sayap Kanan

99 Dedi Haryanto Kiper 2009 - 2010
100 Dedi Suharlan
Era 80’an
101 Dedi Sutendi Striker Era 70’an
102 Diaz Angga Putra Sayap 2010 - 2011
103 Dicky Firasat Striker 2002-2007
104 Diding Simbar
Era 90’an
105 Djadja Mudjahidin
Era 70-Era 80’an
106 Djadjang Haris Striker Era 60’an
107 Djadjang Nurdjaman Gelandang Era 70-90’an
108 Djaja Belakang Era 30’an
109 Djudju Sukandar Kiper Era 50-60’an
110 Dudi Subandi Stopper 1994-1995
111 Dudi Sunardi Gelandang 2011 - 2012
112 Edang
Era 30’an
113 Eddi Wahyudi
Era 80’an
114 Edi Hafid Murtadho Libero 2005 - 2010
115 Edi Sutarsa Stopper Era 90’an
116 Edi Sutisna


117 Edy Kurnia Kiper 2006-2009
118 Eka Ramdani Gelandang 00-02, 05-11
119 Eka Santika Gelandang 2003-2005
120 Eman
Era 70’an
121 Emen Suwarman Gelandang 1960 - 1973
122 Enang Doerasid Kiper Era 30'an
123 Encas Tonif
1972 -1983
124 Eng Liong Striker Era 50'an
125 Enjang Rohiman Gelandang 2006
126 Erick Ibrahim Kiper Era 80’an
127 Erik Setiawan Sayap Kiri 01-02, 04-07
128 Esteban Vizcara Gelandang 2010 Chile
129 Fabio Lopez Alcantara Striker 2008 Brazil
130 Fattah Hidayat Gelandang Era 60’an
131 Ferdinand Alfred Sinaga Striker 2013 - 2014
132 Fiator Ambarita
Era 90’an
133 Firman Utina Gelandang 2012-2014
134 Freddy Herlambang Kiper 2003
135 Freddy Timisela Striker Era 50’an
136 Ganda
Era 50’an
137 Ganda
Era 70’an
138 Ganjar Nugraha
Era 80’an
139 Gatot Indra Striker 1997-1998
140 Gendut Doni Christiawan Striker 2006
141 Gengen Ahmad
1995-1996
142 Giantoro
Era 70’an-85
143 Gilang Angga Kusumah Sayap Kanan 2002 - 2011
144 Giman Nurjaman Sayap Kiri 1997-1998
145 Haerusin
Era 50-60'an
146 Hafid
Era 50’an
147 Hari Salisburi Gelandang 2008 - 2009
148 Hari Saputra Gelandang 2002
149 Hariono Gelandang 2008 - 2014
150 Harry Muryanto
Era 70’an
151 Hasan Arifin Libero Era 30’an
152 Hendra Himendra Wargahadibrata Striker 60’an - 73
153 Hendra Komara Sayap Kanan Era 90-98
154 Hendra Ridwan Gelandang 2011-2012
155 Hengky Timisela Gelandang Era 50-60’an
156 Heri Kiswanto Libero 1976 - 1979
157 Heri Rafni Kotari Striker 2002
158 Heri Setiawan Stopper 2001-
159 Herman Dzumafo Striker 2012-2013 Kamerun
160 Hermanus Kiper Era 50-60’an
161 Herry Fatah
Era 70-80’an
162 Heru Saptaji Striker 1999
163 Hidayat


164 Hilton Moriera Striker 08-11, 2013 Brazil
165 I Gusti Ngurah Bayu Sutha Stopper 2007
166 I Made Wirawan Kiper 2012-2014
167 Ibrahim Iskandar
Era 30’an
168 Idu Dulia Kiper

169 Iljas Hadade Stopper Era 50-60’an
170 Imam Riyadi Gelandang 1995-1997
171 Imral Usman Striker 2003-2005
172 Imran Nahumarury Gelandang 2004
173 Irwan Wijasmara Gelandang

174 Ishak Udin Stopper Era 50-60’an
175 Iskandar Gelandang 1997-1998
176 Ismail
Era 60’an
177 Ismawadi
Era 70’an
178 Isnan Ali Sayap 2010 - 2011
179 Ispriyanto Gelandang 2001-
180 Itang Djuhaeni
Era 70-80’an
181 Iwan “Poras” Setiawan
Era 80’an
182 Iwan Sunarya Gelandang Era 70-80’an
183 Iwan Syarif Kiper Era 50'-60'an
184 Izak Hija Striker Era 50’an
185 Jaenal Abidin Gelandang 2003
186 Jafar Sidik
Era 80’an
187 Jahja Gelandang Era 50’an
188 Jaja Belakang Era 50’an
189 Jaja Hidayat
2003
190 Jaja Muhahidin


191 Jajang Sinar Surya Kiper Era 80’an
192 Jajang Sukmara Belakang 2011 - 2014
193 Jamiat
Era 50-60'an
194 Jasin
Era 30’an
195 Jayadi
Era 50’an
196 Jefry Prasetyo Stopper

197 Jejen Jaenal Abidin Sayap 2010 - 2011
198 Jendri Pitoy Kiper 2011- 2012
199 Julio Gabriel Lopez Venegas Striker 2004 Chile
200 Jus Etek Kiper Era 60’an
201 Kaelani
Era 60’an
202 Kalbaryanto
Era 80’an
203 Kartono Striker Era 50'an
204 Kekey Zakaria Striker 1991-1997
205 Kenji Adichihara Striker 2012-2013 Jepang
206 Khair Rifo Gelandang 1997-1998
207 Kirno Striker 1943
208 Komar Striker Era 60’an
209 Kosasih A
Era 70-80’an
210 Kosasih B
Era 80’an-1983
211 Kucid Sayap Kanan Era 30’an
212 Kwee Kiat Sek
Era 50-1960
213 Lateko
Era 50’an
214 Leepel
Era 50’an
215 Liang How
Era 50-1960
216 Liontin Chitescu Gelandang 1997 Rumania
217 Lorenzo Cabanas Gelandang 2007 - 2009 Paraguay
218 Luis Simoes Sayap 2001
219 M. Agung Pribadi Stopper 2010 - 2014
220 M. Atik
Era 70'an
221 M. Halim Kiper 1997-1998
222 M. Ilham Gelandang 2011 - 2012
223 M. Ilyas Kiper 1953-1963
224 M. Nasuha Sayap Kiri 2011 - 2012
225 M. Natsir Kiper 2013 - 2014
226 M. Ridwan Sayap 2012-2014
227 M. Sobran
2010
228 M. Taufiq DM 2013 - 2014
229 M. Yusuf Sayap Kiri

230 Maciej Dolega Striker 2003 Polandia
231 Makan Konate Gelandang 2013 - 2014 Mali
232 Maman
Era 80’an
233 Maman Abdurahman Libero 2008 - 2013
234 Marcio Souza da Silva Striker 2012 Brazil
235 Mariusz Mucharsky Kiper 2003 Polandia
236 Markus Haris Maulana Kiper 2010-2011
237 Martin
Era 90’an
238 Marwal Iskandar Gelandang 2003
239 Masri
Era 60’an
240 Matsunaga Shohei Gelandang 2011 Jepang
241 Max Timisela Gelandang 1962 - 1978
242 Mbida Messi Gelandang 2012-2013 Kamerun
243 Memed Ismar
Era 70’an-83
244 Midvoor Dia Belakang Era 30’an
245 Mikael Ekene Ikenwa Striker 2005 Kamerun
246 Miljan Radovic Gelandang 2011 - 2012 Serbia
247 Moh. Nor Alam Shah Striker 2012 Singapura
248 Moses Sakyi Striker 2012 Kamerun
249 Mucharam Striker Era 50'an
250 Mulyana Gelandang 1993-2001
251 Mulyono Geroda Gelandang 2003
252 Munadi Gelandang 2008 - 2011
253 Mustika Hadi Gelandang 1995-1996
254 Nana Setia Striker 2001
255 Nana Supriatna Libero Era 2000’an
256 Nanang
Era 70’an
257 Nandang Libero Era 50’an
258 Nandang Kurnaedi Sayap Kiri Era 80-90’an
259 Nandar Iskandar
Era 70’an
260 Naser Al Sebai Stopper 2012-2013 Suriah
261 Nazar Striker Era 50-60’an
262 Nipont Chanarwut Stopper 2005 Thailand
263 Nova Arianto Stopper 2007 - 2011
264 Nunung Mulyadi Stopper 1994-1995
265 Nur Afik Stopper

266 Nur Alim Stopper 2004
267 Nyangnyang Sayap Kanan Era 80-90’an
268 Nyanyang Juhana Striker 1999
269 Nyeck Nyobe George Clement Stopper 2007-2009 Kamerun
270 Obon Syakban


271 Omo Suratmo Gelandang Era 50-60’an
272 Ong Boen Jien Kiper Era 50-an
273 Osvaldo Moreno Striker 2004 Uruguay
274 Otong Striker Era 60’an
275 Pablo Frances Striker 2010 Argentina
276 Pakih Belakang 1943
277 Parhim
Era 50-60’an
278 Patmawi Stopper

279 Patricio Jimenez Libero 2007 Chile
280 Pavel Bocian Stopper 2003 Polandia
281 Peri Sandria Striker 1997-1998
282 Pietje Timisela Striker 1958-1970
283 Piotr Orlinski Gelandang 2003 Polandia
284 Pradit Taweechai Sayap Kanan 2005 Thailand
285 Rachmat Affandi Striker 2010 - 2011
286 Rafael Alfes Bastos Striker 2008 - 2009 Brazil
287 Rahman F Gelandang 2003
288 Redouane Barkoui Striker 2006 - 2007 Maroko
289 Rendi Saputra Gelandang 2010 - 2011
290 Rian Permana Belakang 2011 - 2012
291 Risnandar Soendoro
1967-1978
292 Rizky Bagja Kiper 2011-2013
293 Robby Darwis Libero Era 80-98
294 Roby Gaspar Back/Gelandang 2011-2012 Australia
295 Rodrigo Sanhueza Striker 2003 Chile
296 Roy Darwis Stopper 1991-1997
297 Rudiyanto
Era 80’an
298 Rudy Salaki
Era 70’an
299 Ruhiat Stopper Era 80’an
300 Rukma Sudjana Gelandang Era 50-60’an
301 Rukman Sayap Kanan Era 60’an
302 Ryan Arianto Kiper 2005
303 Saban Sayap Kiri Era 30’an
304 Saeful
Era 80’an
305 Salim Alaydrus Sayap Kiri 2006-2009
306 Sam Triawan Kiper Era 80’an
307 Samai Setiadi Kiper Era 90’an
308 Sapon Belakang Era 50'an
309 Sardjono
Era 80-90’an
310 Saryoto
Era 70’an
311 Satoshi Otomo Gelandang 2010 Jepang
312 Sergio Van Dijk Striker 2013 Belanda - Nat
313 Shahar Ginanjar Kiper 2013 - 2014
314 Shahril Ishak Gelandang 2010 Singapura
315 Sigit Hermawan Striker 2011 - 2014
316 Simon Hehanusa Kiper Era 50-60’an
317 Sinthawechai Hathairatanakol Kiper 2006, 2010 Thailand
318 Siswanto Sayap Kiri 08-09, 10-11
319 Smith
Era 50’an
320 Sobari


321 Sobur Kiper Era 70-90’an
322 Soenarto Soendoro Libero Era 50- 70’an
323 Soenaryono Soendoro Sayap Kanan Era 60’an
324 Sonny Kurniawan Sayap Kanan 2007
325 Sopandiana
Era 70'an
326 Suchao Nutnum Gelandang 2010 Thailand
327 Sugondo
Era 30’an
328 Suhaeri
Era 80’an
329 Suhendar Sayap Kiri Era 50-60’an
330 Suhendar Striker Era 80’an
331 Sujana Striker 1998-2002
332 Sukarna Striker Era 50'an
333 Suladi Striker 2002-2004
334 Sulaeman Belakang Era 50'an
335 Sulaksono Kiper Era 50'an
336 Sundawa
Era 50’an
337 Suparmin
Era 80’an
338 Supardi Risman Sayap Kanan 2012-2014
339 Supriyono Paimin
2001
340 Surasyono
Era 80’an
341 Surya Lesmana Sayap Kiri 1997-1998
342 Suryamin Sayap Kiri 1977-1990
343 Sutiono Lamso Striker 1989-2000
344 Suwandi HS Libero 2003
345 Suwita Patha Gelandang 99-02, 03-05, 07-09
346 Syamsudin Kiper Era 70’an
347 Tantan Striker 2013 - 2014
348 Tanu
Era 50’an
349 Tatang Supriatna Striker

350 Tatang Suryana Striker 1994-1995
351 Teten
Era 70’an
352 Thio Him Tjhiang
Era 50-60’an
353 Toha
Era 50’an
354 Tony Sucipto DM, CB, WB 2011 - 2014
355 Try Sutrisno Gelandang 2005-2006
356 Tubagus Tema Mursadad Kiper 2007-2009
357 Udin Rafiudin Kiper ??, 03-04
358 Ugondo


359 Uilian Souza Gelandang 2005 Brazil
360 Ujang Mulyana
Era 80’an
361 Ujang Rukman


362 Unang
Era 50'an
363 Usep Munandar Stopper 2004-2006
364 Uut Kuswendi Sayap Kanan 1986-
365 Ventje Sumendep Libero Era 70-80’an
366 Wagiman Gelandang Era 50’an
367 Wahyu
Era 70’an
368 Waluyo Stopper 2008 - 2009
369 Wardiat
Era 80’an
370 Wawan Hermawan Kiper Era 80’an
371 Wawan Karnawan Sayap Kanan Era 80’an
372 Widiyantoro Striker 2002
373 Wildansyah Stopper 2008 - 2012
374 Wiwin D.
Era 70’an
375 Wolter Sulu Striker Era 80’an
376 Wowo Sunaryo Striker Era 60’an
367 Wowo Sungkowo Striker Era 80'an
378 Yadi Mulyadi Stopper 1993-1998
379 Yana Heryana
Era 70-90’an
380 Yana Rodiana
Era 80’an
381 Yaris Riyadi Gelandang 95-02, 04-07
382 Yaya Sunarya Gelandang Era 90’an
383 Yayan Sundana Sayap Kiri

384 Yoce Roni Sumendep
Era 80’an
385 Yohannes Gatot Prasetyo Kiper 91-98, 04
386 Yono Trianto
Era 90’an
387 Yori
Era 80’an
388 Yoseph Nandang Stopper 2003
389 Yudi Guntara Gelandang 1991 - 1998
390 Yudi Khoerudin Stopper 2010 - 2011
391 Yuli Suratno
1986-1987
392 Yusuf Bachtiar Gelandang 86-96, 2001
393 Yusuf Supamena
1986-1987
394 Zaenal Arief Striker 97-99, 06-09
395 Zdravko Dragicevic Striker 2011 Serbia
396 Zulchaidir
Era 70’an
397 Zulham Effendi
Era 70’an
398 Zulkifli Syukur Bek Kanan 2011-2012
 
Design by : Boedy Acoy | copyright@2010 | Support by : Blogger